Selasa, 11 September 2012

[PERS-Indonesia] Re: [GELORA45] Jokowi: Kesalahan saya adalah Bekerja dan Ada Hasilnya

 

 
 ** SILATUIRACHMI ataukah INTIMIDASI dari Pihak Mapolda Metro Jaya  .....?
    ( Apa urusanyna  - Mapolda Metro Jaya degan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta ? )
 
NOTE : Dari pengalaman diluar negri (saya rasa dikebanyakan negara2 lain didunia pun) - bhw Dalam Pemilihan Umum Daerah / Komunal maupaun
              Pemilhan Umum tingkat Tinggi (Preisden) ...itu yang namaya Markas Polisi Metro dinegara2 setempat tidak ada urusannya langsung dng
              Proces pemilu dan apalagi dng Para Calon(Kandidat) Politik yg dicalonkan" ....kecuali hanya soal Technis  Pengamanan dari Proces PEMILU
              terkait. Tapi BIASANYA Markas Polisi Daerah Metropolitant setempat - untuk tujuan ini sebelumnya  sudah mendapat Perintah  dari Gubernur
              Daerah setempat  ataupun dari Masrkas Polisi Pusat (Negara) dalam hal MENJAMIN KEAMANAN dan ketertiban daerah dimana Proces PEMILU
                 tsb dilangsungkan.
                 YANG ANEHNYA  - KOK Lembaga Kepolisian Indonesia ini nampak BANYAK TURUT CAMPUR dalam banyak hal - misalnya berusaha turut mengatur
                 KPK -  dan PEMILU DAERAH: dan dari segi Chirargi Kekuasan Politis - dan Administrative , maka saharusnya Mapolda Metro Jaya - adalah subordinat
                 atau dibawah Kantor Gubenur (Kegubernuran) DKI ...dan sebalikya serta pada tempatnya  jika PIHAK GUBERNUR DKI YANG MENGUNDANG MAPOLDA
                 METRO JAYA DAN BUKAN KEBALIKANNYA. Dengan kata  lain: Bhw Baik Walikota apalagi Gubernur DKI kedudukannya diatas MAPOLDA METRO JAYA.
           ( Kecuali mungkin jika dalam keadaan Darurat Perang .....Tapi kan Jaman ini jaman Damai ...... atau masihkah  juga dinggap seperti Jaman Orba 
                alias "Masih diberlakukannya Darurat Bahya Perang"  ?  ....... tapi Siapa- lawan - siapa yah ....? )
 
** Tapi baiklah kita berussah berpikiran positive - bhw Adalah Hak setiap Pihak untuk mengundang Pihak lain sebagai Tamunya untuk saling
     bersilaturachmi dan sejanak mengendurkan ketagangan ..........Tapi yg penting asal jangan dipakai untuk"MENGADUK KARTU" dan plus-minus
     sambil Intimidasi dan  lobbying Politik  .... menekan pihak calon Pemenang untuk mundur beberapa langkah atau menyerah terhadap Pihak lain yang
     juga hadir dalam undangan tersebut ...... atau ....... (  Only God knows.......)
-------Original Message-------
 
From: liman PAP
Date: 11.9.2012 3:19:04
Subject: [GELORA45] Jokowi: Kesalahan saya adalah Bekerja dan Ada Hasilnya
 
 

Imanuel More | Hertanto Soebijoto | Selasa, 11 September 2012 | 05:19 WIB


SABRINA ASRIL
Dua pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama mendatangi Mapolda Metro Jaya pada Senin (10/9/2012) pagi ini. Kedua pasang cagub-cawagub itu menghadiri acara silaturahmi dengan jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) DKI Jakarta.


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengakui dirinya dipandang sebagian orang hanya melakukan pencitraan di Jakarta. Menanggapi pandangan tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa dia bekerja membangun daerahnya dan hal itu mendapat apresiasi banyak orang, termasuk media.


"Kesalahan saya di Solo adalah benar-benar bekerja dan kerja saya itu ada hasilnya. Hasil kerja itu kemudian diliput oleh media," kata Jokowi dalam acara halalbihalal bersama pekerja media di Restoran Sari Kuring SCBD, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2012) malam.

Liputan media yang satu kemudian diikuti media lainnya seiring dengan berbagai penghargaan yang diperoleh Jokowi atas prestasinya membangun Solo. Pemberitaan tersebut kemudian dinilai sebagian orang sebagai pencitraan yang membantu Jokowi melesat cepat hingga ke panggung cagub DKI.


"Saya bekerja dan output-nya adalah produk yang dinilai baik. Itu diangkat oleh media. Saya yakin orang-orang yang bekerja di media cetak dan elektronik bukan orang bodoh yang mengangkat produk yang ndak layak diangkat," ujar Jokowi menepis isu pencitraan.

Dia juga menepis kampanye negatif pihak lawan yang menilai penghargaan yang diterima Jokowi dan Kota Solo sebagai rancangan dengan tujuan pencitraan. Dia menegaskan, dedikasinya yang dipadu kerja sama warga Solo-lah yang telah menghasilkan penghargaan-penghargaan tersebut. Ia dan warga Solo tak pernah mendesain kebijakan dengan tujuan untuk sekadar mendapat apresiasi secara nasional.

Pernyataan sepihak tersebut juga secara tidak langsung menggugat pihak-pihak yang telah memberikan penghargaan.


"Di Solo tahun 2010 dicek oleh Transparancy International Indonesia (TII) dan kami termasuk dalam tiga besar kota yang bersih dari pungutan, dari korupsi dan lain-lainnya. Memang ini belum dapat nilai 10. Tapi ini sudah termasuk juaranya Indonesia," katanya.

Jokowi juga menjelaskan, secara pribadi pada tahun yang sama, 2010, ia mendapat penghargaan Bung Hatta Anticorruption Award yang diberikan oleh Yayasan Bung Hatta. Penghargaan tersebut merupakan penilaian dari pihak independen yang menilai kerjanya sebagai Wali Kota Solo telah memberikan pengaruh pada tingkat transparansi dan bebas korupsi di pemerintahan.


Atas dasar itu, Jokowi meminta pesaingnya sekadar bekerja untuk memutarbalikkan fakta. Yang tidak berprestasi dipoles untuk menjadi berprestasi. Sementara itu, yang mendapat penghargaan di level nasional maupun internasional dinilai hanya melakukan pencitraan. "Jangan dibolak-baliklah. Yang baik dibuat jadi ndak baik. Yang ndak baik dibuat jadi baik," sentil Jokowi.



 

__._,_.___
Recent Activity:
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !

Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar