Ekonomi
Kejar Elektrifikasi 92 Persen, RI Butuh US$11,5 Miliar Setahun
Penulis : Andreas Timoty
Selasa, 15 November 2011 21:59 WIB
JAKARTA--MICOM: Pemerintah membutuhkan dana hingga US$11,5 miliar per tahun guna meningkatkan rasio elektrifikasi Indonesia agar dapat mencapai angka 92,2% pada 2019.
"Kita perlu investasi mencapai US$11,5 miliar tiap tahun agar rasio elektrifikasi pada 2019 bisa mencapai 92,2%," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo di sela acara Indonesia Power & Electricity Expo 2011 di Jakarta, Selasa (15/11).
Menurut Widjajono, pihaknya terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang saat ini baru mencapai 69%.
Meski demikian, pemenuhan dana investasi tersebut, tentu saja membutuhkan kerja sama dengan pihak swasta dalam maupun luar negeri mengingat besarnya dana.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik juga menekankan pentingnya partisipasi pihak swasta dalam pembangunan dan penyediaan listrik.
Untuk itu, pemerintah terus memberikan dukungan terhadap proyek-proyek ketenagalistrikan melalui skema independent power producer (IPP).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah peningkatan rasio elektrifikasi itu dilakukan melalui surat penugasan pembelian tenaga listrik pada 1 November 2011 yang bersumber dari pembangkit panas bumi kepada PT PLN (Persero) dan persetujuan harga jual listrik kepada pihak swasta.
Di antaranya pembelian PLN dari PLTP Tampomas milik PT Wijaya Karya Jabar Power dengan kapasitas 1x40 MW yang berlokasi di Jabar. (Atp/OL-5)
"Kita perlu investasi mencapai US$11,5 miliar tiap tahun agar rasio elektrifikasi pada 2019 bisa mencapai 92,2%," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo di sela acara Indonesia Power & Electricity Expo 2011 di Jakarta, Selasa (15/11).
Menurut Widjajono, pihaknya terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang saat ini baru mencapai 69%.
Meski demikian, pemenuhan dana investasi tersebut, tentu saja membutuhkan kerja sama dengan pihak swasta dalam maupun luar negeri mengingat besarnya dana.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik juga menekankan pentingnya partisipasi pihak swasta dalam pembangunan dan penyediaan listrik.
Untuk itu, pemerintah terus memberikan dukungan terhadap proyek-proyek ketenagalistrikan melalui skema independent power producer (IPP).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah peningkatan rasio elektrifikasi itu dilakukan melalui surat penugasan pembelian tenaga listrik pada 1 November 2011 yang bersumber dari pembangkit panas bumi kepada PT PLN (Persero) dan persetujuan harga jual listrik kepada pihak swasta.
Di antaranya pembelian PLN dari PLTP Tampomas milik PT Wijaya Karya Jabar Power dengan kapasitas 1x40 MW yang berlokasi di Jabar. (Atp/OL-5)
__._,_.___
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !
Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !
Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
MARKETPLACE
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar