Senin, 21 November 2011

[PersIndonesia] Waduh! Utang Indonesia menggunung jadi Rp 1.768 trilyun

 

Link: http:/ / finance.detik.com/ read/ 2011/ 11/ 21/ 130913/ 1771919/ 4/ waduh-utang-ri-menggunung-jadi-rp-1768-triliun

Senin, 21/11/2011 13:15 WIB

Jakarta - Total utang pemerintah Indonesia hingga Oktober 2011 mencapai Rp 1.768,04 triliun. Dalam sebulan jumlah utang itu naik Rp 13,13 triliun dibanding posisi September 2011 yang sebesar Rp 1.754,91 triliun.

Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp 1.676,85 triliun, jumlah utang hingga Oktober 2011 bertambah Rp 91,19 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang RI juga naik dari 27,3% pada September menjadi 27,5% pada Oktober.

Dan jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah hingga Oktober 2011 mencapai US$ 200,12 miliar. Jumlah ini naik dibandingkan per September 2011 yang sebesar US$ 198,9 miliar miliar. Utang dalam dolar AS ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2010 yang sebesar US$ 186,5 miliar.

Demikian data yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Senin (21/11/2011).

Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman US$ 68,5 miliar dan surat berharga US$ 131,62 miliar. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.422,9 triliun, maka rasio utang Indonesia per Oktober 2011 tercatat sebesar 27,5%.

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Oktober 2011 adalah:


Bilateral: US$ 42,69 miliar
Multilateral: US$ 22,66 miliar
Komersial: US$ 3,01 miliar
Supplier: US$ 50 juta.
Pinjaman dalam negeri US$ 80 juta
Sementara total surat utang yang telah diterbitkan oleh pemerintah sampai Oktober 2011 mencapai US$ 131,62 miliar. Naik dibandingkan posisi Desember 2010 yang sebesar US$ 118,39 miliar.

Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:


Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
Oktober 2011: Rp 1.768,04 triliun (27,5%)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus mengingatkan para menterinya untuk tegas mengurangi utang luar negeri. SBY meminta pelunasan utang lebih digencarkan lagi.

SBY meminta persentase utang pemerintah terhadap PDB di 2014 harus ditekan menjadi paling besar 22%. SBY juga meminta dengan tegas agar tiap tahun jumlah utang yang dibayar harus lebih besar dari jumlah utang yang ditarik oleh pemerintah.

Tahun depan pemerintah merencanakan menyicil pokok dan bunga utang senilai Rp 170,36 triliun. Jumlah ini dinilai anggota DPR makin mengkhawatirkan karena telah membebani 12,9% total belanja pemerintah pusat.

Dalam Nota Keuangan dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2012 disebutkan, penarikan pinjaman luar negeri terdiri dari pinjaman program sebesar Rp 16,9 triliun dan pinjaman proyek sebesar Rp 39,1 triliun yang didalamnya termasuk penerusan pinjaman sebesar Rp 9 triliun.

(dnl/hen)


Satrio Arismunandar
Executive Producer, News Division Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
Telp: 7917-7000 ext: 3542;   Fax: 021-79184558

HP: 0819 0819 9163
http://satrioarismunandar8.blogspot.com
http://facebook.com/satrio.arismunandar

"Courage is not the absence of fear, but rather the judgment that something else is more important than fear."
(James Hollingsworth)

__._,_.___
Recent Activity:
Indonesia Japan Economic Monthly http://jief.biz/news/
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar