Minggu, 06 November 2011

Re: [M_S] Re: Fw: [SMANSASI] Illustrasi tentang kapitalis wall street

 

Itulah kenapa ada istilah monyet "gorengan".
Pasar saham adalah pasar persepsi. Ada analis yang bicara teknikal dsb. Secara pribadi pasar saham lbh banyak dipengaruhi oleh persepsi pelaku pasar. Unsur emosional pelaku lebih berperan dlm perdagangan.
Semisal ada kabar produk mi tertentu mengandung bahan berbahaya, saham mi langsung anjlok, krn pelaku ramai2 menjual monyetnya. Itu krn persepsi pelaku pasar thd saham mi, bukan krn faktor fundamental pabrik mi.
Padahal tdk ada hubungan langsung antara pabrik mi dan pemegang saham mi di bursa.
Saham mi beredar di antara pelaku pasar sendiri. Kalopun pabrik mi mau beli sahamnya yang di pasar/ buy back, itupun bilamana pabrik mi mau Go Private.
Jadi buat pelaku pasar saham, berhati-hatilah dengan sentimen pasar, yang kadangkala diciptakan oleh bandar2 saham, seperti contoh yang diposting Koh Nugon.


Regards,

Cholisuddin
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Noval Akt" <noval_akt@yahoo.co.id>
Sender: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
Date: Mon, 07 Nov 2011 01:41:23 -0000
To: <Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com>
ReplyTo: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
Subject: [M_S] Re: Fw: [SMANSASI] Illustrasi tentang kapitalis wall street

 

Koh Nugon,
Di pasar itu isinya macem-macem. Gak hanya pedagang yang memang bener2 jualan, melainkan juga ada copet atau penipu. Nah tergantung pinter2nya yang datang ke pasar aja. Kalau bodoh atau naif ya siap2 aja jadi korban penipu atau pencopet :-))

--- In Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com, Nugroho Laison <nugon19@...> wrote:
>
>
>
>  http://groups.yahoo.com/group/sma1bks/message/23764
>
>
> Sebuah ilustrasi mengenai kapitalis wall street
>
> ------Original Message------
> To: Klub PM
> To: Milis PM
> Subject: Illustrasi tentang kapitalis wall street
> Sent: Nov 6, 2011 16:07
>
> Suatu hari di sebuah desa,
>
> seorang yg kaya raya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga
>
> Rp.100.000,- per ekor.
>
> Para penduduk desa yang menyadari bahwa banyak monyet disekitar desa pun mulai
> masuk hutan dan menangkapinya.
>
> Si orang kaya membeli ribuan ekor monyet dengan harga Rp 100.000,-
>
> karenanya monyet semakin sulit dicari, penduduk desa pun menghentikan usaha
> menangkapi monyet.
>
> Maka si orang kaya pun sekali lagi mengumumkan akan membeli monyet dengan harga
> Rp 200.000 per ekor.
>
> Tentu saja hal ini memberi semangat baru bagi penduduk desa untuk mulai
> menangkapi monyet lagi. Tak berapa lama, jumlah monyet pun semakin sedikit dan
> semakin sulit dicari, kemudian penduduk pun kembali bertani.
>
> Harga monyet pun merambat naik hingga Rp 250.000,- namun monyet sudah sangat
> sulit dicari....
>
> Sekali lagi si orang kaya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp
> 500.000,- per ekor.. !*
>
> Namun, karena si orang kaya harus pergi ke kota karena urusan bisnis,
>
> asisten-nya akan menggantikannya atas namanya.
>
> Dengan tiada kehadiran si orang kaya, si asisten pun berkata pada penduduk desa:
>
> "Lihatlah monyet-monyet yang ada di kurungan besar yang dikumpulkan oleh si
> orang kaya itu. Saya akan menjual monyet2 itu kepada kalian dengan harga Rp
> 350.000,- per ekor dan saat si orang kaya kembali, kalian bisa menjualnya
> kembali ke si orang kaya dengan harga Rp 500.000,- Bagaimana...?"
>
> Akhirnya, penduduk desa pun mengumpulkan uang simpanan mereka dan membeli semua
> monyet yang ada di kurungan...
>
> Namun... Kemudian..., mereka tak pernah lagi melihat si orang kaya maupun si
> asisten... !
>
> Selamat datang di Wall Street..!
>
> AriefK
>
> Sent from my NerdBerry® freakz smartphone
>

__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar