Senin, 07 November 2011

[inti-net] Lagi, 8 BUMN Rugi Diakuisisi

 

Refl: Apakah ada BUMN yang mendatangkan laba?

http://www.ambonekspres.com/index.php?option=read&cat=53&id=35411

SELASA, 07 November 2011 | 0 Hits

kebijakan

Lagi, 8 BUMN Rugi Diakuisisi

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak mau setengah-setengah melakukan efisiensi restrukturisasi BUMN. Karena itu, setelah 7 BUMN siap diakuisisi, BUMN rugi lainnya antre masuk program akuisisi.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, setelah proses akuisisi 7 BUMN rugi oleh 6 BUMN sehat selesai, maka akan dilanjutkan dengan akuisisi 8 BUMN lain yang kondisi keuangannya buruk. "Setelah (proses akuisisi) tahap pertama selesai, nanti ada delapan (BUMN) menyusul," ujarnya, di Kantor Kementerian BUMN akhir pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, dalam proses akuisisi tahap pertama, 6 BUMN sehat akan mengakuisisi atau mengambil alih 7 BUMN sakit. Pertama, Perum Produksi Film Negara (PFN) akan diambil alih oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Kedua, PT Pradnya Paramita (BUMN penerbit buku) akan diambil alih oleh PT Telkom Tbk (TLKM), setelah dimerger dengan PT Balai Pustaka. Ketiga, PT Balai Pustaka diambil alih PT Telkom.

Keempat, PT Energi Manajemen Indonesia (EMI) akan diambil alih oleh PT Surveyor Indonesia. Kelima, PT Survey Udara Penas akan diambil alih oleh PT Angkasa Pura I. Ke enam, PT Industri Sandang diambil alih oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). Ketujuh, PT Sarana Karya (BUMN sektor konstruksi) diambil alih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), setelah menyelesaikan urusannya dengan PT Timah. Proses akuisisi 7 BUMN yang oleh Dahlan disebut BUMN Dhuafa ini ditargetkan selesai paling lambat dua bulan.

Dahlan mengatakan, selain upaya restrukturisasi BUMN rugi, akuisisi juga menjadi opsi bagi BUMN yang ingin memiliki anak usaha. "Daripada mereka bikin anak usaha baru, lebih baik ambil perusahaan yang sudah ada. Kan selama ini ada kritik juga kalau BUMN terlalu sering bikin anak perusahahaan baru," katanya.

Lalu, BUMN apa saja yang masuk program akuisisi tahap kedua" Menurut Dahlan, mereka adalah BUMN yang bisnisnya terus merugi, sehingga akan sulit bertahan jika tidak diambil alih manajemen baru. "Kalau soal BUMN nya (yang masuk program akuisisi tahap ke dua), masih kita matangkan dulu," ucapnya.

Sebagai gambaran, selain 7 BUMN rugi yang sudah masuk program akuisisi tahap pertama, masih ada beberapa BUMN rugi yang siap direstrukturisasi, di antaranya adalah PT Primissima (produsen tekstil), PT Industri Gelas (Iglas), PT Kertas Leces, PT Kertas Kraft Aceh (KKA), PT Indah Karya, PT Kimia, PT Boma Bisma Indra (manufaktur alat industri dan manajemen proyek), PT Varuna Tirta Prakarsya (manajemen proyek migas dan jasa ekspor), dan beberapa BUMN kecil lain.

Saat ini, sebagian besar BUMN tersebut berada dalam penanganan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), sebuah BUMN yang ditugasi pemerintah untuk merestrukturisasi BUMN-BUMN rugi.
Dahlan mengatakan, setelah proses akuisisi selesai, BUMN sehat yang menjadi manajemen baru, bisa meresrukturisasi ataupun mengubah bisnis BUMN yang telah diakuisisinya. "BUMN dhuafa ini diarahkan agar bermetamorfosis. Jadi, mereka ganti bidang usaha boleh, mau ganti nama juga boleh, yang penting PT nya tetap dan bisa survive (bertahan, Red)," katanya.

Dahlan mencontohkan rencana akuisisi PT Balai Pustaka oleh PT Telkom. Saat ini, Balai Pustaka yang core business nya adalah penerbit buku, nanti akan dimodifikasi oleh Telkom untuk tidak menjadi penerbit buku saja, namun juga menjadi penyedia layanan aplikasi content berbasis teknologi informasi seperti e-book atau electronic book misalnya. "Jadi, bisnisnya bisa dimodifikasi sesuai strategi BUMN yang mengakuisisi," ujarnya.

Dahlan menegaskan, tidak ada paksaan bagi BUMN besar untuk mengakuisisi BUMN-BUMN sakit. Sehingga, proses akuisisi tetap dilakukan berdasarkan rencana strategi bisnis perseroan. "Lagipula, BUMN sudah punya inisiatif sendiri (untuk mengakuisisi), kami (Kementerian BUMN, Red) memfasilitasi dan menghubungkan saja," katanya.

Karena itu, lanjut Dahlan, jika misalnya ada BUMN sakit yang utangnya lebih besar daripada asetnya, maka bisa saja BUMN sehat tidak jadi mengakuisisinya. "Tapi, bisa saja, meski asetnya lebih kecil dari utangnya, tapi aset itu prospektif untuk bisnis, maka tetap bisa diakuisisi," ucapnya.

Sebelumnya, proses akuisisi BUMN oleh BUMN lain sudah dipelopori oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengakuisisi BUMN pelayaran PT Bahtera Adi Guna (BAG) pada awal Agustus lalu. Saat ini, BAG dimanfaatkan PLN untuk mengangkut batu bara ke pembangkit-pembangkit listrik PLN.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar