Selasa, 01 November 2011

[inti-net] FAQ Tentang New7Wonders

 

Yang ingin melihat, Parodi film berjudul:� "Hitler, Jusuf Kalla dan New7Wonders", silahkan click:

http://priyadi.net/archives/2011/10/19/hitler-jusuf-kalla-dan-new7wonders/

Sumber: http://priyadi.net/archives/2011/10/30/faq-tentang-new7wonders/

30 October 2011
FAQ Tentang New7Wonders
at 22:14

Berikut adalah FAQ yang saya buat karena saya mendapatkan banyak
pertanyaan dan kecaman akibat tulisan-tulisan saya tentang penipuan
New7Wonders. Halaman ini akan terus diperbaharui jika ada
masukan-masukan yang saya terima.
FAQ 1: Kenapa sih repot-repot ngurusin masalah New7Wonders?
Karena New7Wonders merupakan vanity scam, yang memanfaatkan ego kita semua untuk meraup keuntungan. Ini tak jauh berbeda dengan penipuan Who's Who atau diploma mill dimana korban menyerahkan sejumlah uang untuk atribut tertentu, misalnya gelar akademis atau person of the year, walaupun sebenarnya institusi tersebut tidak memiliki kredibilitas atau akreditasi untuk memberi gelar tersebut. Praktis tak ada orang lain
yang menganggap gelar atau atribut tersebut sebagai sesuatu yang
penting.
New7Wonders pun demikian, mereka hanyalah sebuah perusahaan kecil asal Swiss, bukan organisasi Internasional
ataupun lembaga bentukan kerjasama multilateral antara negara-negara.
Perbedaannya, New7Wonders menambahkan bumbu berupa kompetisi dengan
kontestan lain, tujuannya untuk menyentuh rasa nasionalisme kita semua.
Selain itu, New7Wonders merupakan vanity scam dengan skala internasional yang korbannya bukan lagi perorangan, tetapi negara-negara yang berdaulat.
Pada kontes tahun 2007, situs web New7Wonders memuat taut dan logo
UNESCO. Khawatir akan dampak dari pencatutan nama ini, UNESCO kemudian
mengklarifikasi bahwa mereka tidak memiliki sangkut paut dengan New7Wonders.
FAQ 2: Ah, ini kan gak beda dengan misalnya Indonesian Idol atau acara lainnya.
Tentu saja ada persamaan antara New7Wonders dan Indonesian Idol,
misalnya keduanya sama-sama menggunakan media SMS untuk memilih. Dan
tentunya ada keberatan-keberatan yang bisa dialamatkan kepada keduanya.
Sebagai contoh, keduanya menggunakan kriteria populer untuk menentukan
pemenang, bukan kriteria objektif. Sanjaya Malakar secara kontroversial bisa melaju ke babak ke-7 American Idol dengan kemampuan yang pas-pasan. Patung Kristus Penebus Rio de Janeiro bisa mendapatkan gelar 'keajaiban dunia', walaupun secara objektif, monumen-monumen lain seperti misalnya Candi Prambanan, Menara Eiffel atau Patung Liberty lebih berhak mendapatkan gelar tersebut.
Akan tetapi tentu saja ada perbedaan antara Indonesian Idol dan
New7Wonders. Secara singkat: New7Wonders adalah Indonesian Idol yang
pemenangnya ditentukan dari jumlah uang yang disetorkan kontestan kepada panitia. Kualitas objektif sama sekali tidak penting, yang penting
jumlah uangnya. Kontestan tidak tahu  berapa uang yang diberikan
kontestan lainnya kepada panitia. Dan jika kontestan kalah, uang yang
telah disetorkan tidak dikembalikan.
Stakeholder Indonesian Idol adalah peserta itu sendiri. Pada New7Wonders, walaupun peserta adalah Taman Nasional Komodo, stakeholder-nya adalah kita semua sebagai rakyat Indonesia.
Indonesian Idol mendapatkan pemasukan dari pihak ketiga yang
mendapatkan hiburan dari acara tersebut. Panitia kemudian menyerahkan
sebagian dari pemasukan tersebut kepada kontestan, dalam bentuk gaji,
pelatihan, akomodasi, atau lainnya. Semua kontestan mendapatkan
keuntungan, termasuk kontestan yang kalah di babak awal sekalipun.
New7Wonders mendapatkan penghasilan dari setoran kontestan itu
sendiri yang berasal dari platform pemilihan berbayar. New7Wonders
praktis tidak mengeluarkan biaya apapun untuk kontestan. Bahkan biaya
pemasaran ditanggung oleh masing-masing kontestan. Biaya yang
dikeluarkan kontestan yang kalah melalui platform voting berbayar tak dapat dikembalikan. Bagi seluruh kontestan, kontes New7Wonders merupakan negative-sum game.
FAQ 3: Ah, masa sih penipuan? Saya cuma keluar Rp 1 untuk memilih kok, atau bahkan gak keluar duit sama sekali.
Pemilih memang hanya mengeluarkan Rp 1, atau bahkan tidak
mengeluarkan uang sepeserpun. Tetapi ongkos yang sesungguhnya lebih
besar daripada itu.
Pertama, ada sponsor yang menyubsidi sehingga biaya yang harus dikeluarkan pemilih menjadi serendah itu.
Karena panitia lokal harus membayar lisensi ke New7Wonders, dan mereka
tentunya tidak akan menerima mata uang Rupiah, maka akan ada devisa kita yang terbuang. Maka, nilai sesungguhnya yang harus dibayar pemilih
melalui SMS jauh lebih tinggi daripada Rp 1 atau Rp 0.
Kedua, akibat kontes ini, akan ada pihak yang mendapatkan basis data
nomor ponsel dari puluhan juta rakyat Indonesia. Ini adalah informasi
yang sangat berharga, mungkin jauh lebih berharga daripada bayaran
lisensi kepada New7Wonders.
Ketiga, sang dalang dari skema ini tetap mendapatkan keuntungan jika
kita ikut memilih, terutama melalui media seperti SMS premium.
Namun ada baiknya jika kita melihat lebih jauh daripada sekadar nilai uang yang hilang akibat skema ini: kontes New7Wonders ini menghina
intelegensia kita semua. Karena pada praktiknya, ini hanyalah kontes
'adu jumlah setoran'.
FAQ 4: Dasar orang Indonesia, gini aja diributin! Bukannya ngedukung, malah ngejatuhin!
Sikap saya dan kawan-kawan merupakan bentuk kepedulian kepada
Indonesia, bukan sebaliknya. Kami tidak menyukai nasionalisme
kawan-kawan dieksploitasi untuk kepentingan mereka.
Dan bukan hanya Indonesia, di negara-negara lain ada banyak rakyat
mereka yang terusik dan melakukan edukasi seperti yang saya lakukan
selama ini.
Kawan-kawan kita dari Korea yang merasa terusik dengan kampanye Jeju membuat situs web Justice4Jeju7. Mereka juga membuat situs No7Wonders yang berisi tentang masalah-masalah New7Wonders di berbagai negara.
Kawan-kawan dari Vietnam membuat tulisan di sebuah forum tentang scam New7Wonders yang sampai tulisan ini dibuat sudah mencapai lebih dari 60 halaman.
Red Hunt Travel, sebuah blog yang didirikan teman kita dari Kanada juga
membahas tentang kontroversi New7Wonders.
Dan masih banyak lagi. Pencarian Google 'new7wonders scam' banyak menemukan hal yang sama.
FAQ 5: Kalau Komodo menang, maka pariwisata bisa naik.
Analisis yang saya lakukan dari data-data industri pariwisata tujuh pemenang New7Wonders tahun 2007 tidak menunjukkan adanya pertumbuhan pariwisata dari ditunjuknya tujuh monumen tersebut sebagai keajaiban dunia yang baru.
Seluruh penelitian yang sering dikutip oleh pihak New7Wonders pun
ternyata tidak dilakukan dengan metodologi yang benar dan memiliki
asumsi-asumsi awal yang salah.
Kawan-kawan kita dari Korea juga membuat analisis mendalam tentang 'penelitian independen' yang sering dikutip oleh oknum New7Wonders.
Sebaliknya, pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara tahun
2007-2008 ke Indonesia ternyata lebih tinggi daripada enam negara
pemenang New7Wonders 2007. Alih-alih mendapatkan penghargaan, Budpar
justru mendapatkan kecaman karena memutuskan hubungan dengan
New7Wonders!
Selain menobatkan kontestan sebagai pemenang, New7Wonders praktis
tidak melakukan apa-apa. Seluruh biaya pemasaran ditanggung sepenuhnya
oleh masing-masing kontestan. Dan pemasaran tersebut tentu saja bisa
dilakukan tanpa harus ada New7Wonders.
Situs web New7Wonders bukanlah situs yang banyak dikunjungi pengguna Internet,  sehingga tidak akan berpengaruh banyak terhadap pemasaran.
FAQ 6: Tapi setelah Komodo terpilih menjadi finalis, pariwisata di Komodo meningkat.
Ini adalah kesalahan logika post hoc ergo propter hoc. Jika kejadian B terjadi setelah kejadian A, belum tentu B terjadi karena A. Bisa saja A dan B disebabkan oleh faktor C (spurious relationship).
Dalam hal ini, faktor C adalah pemasaran yang dilakukan pemerintah
untuk mempromosikan Taman Nasional Komodo. Faktor inilah yang
menyebabkan Komodo terpilih menjadi finalis; sekaligus meningkatkan
pariwisata di Taman Nasional Komodo. Tanpa harus menjadi nominasi
New7Wonders pun, pariwisata bisa kita tingkatkan.
FAQ 7: Dasar pengkhianat! Dasar tidak nasionalis!
Rasanya terlalu jauh untuk mengukur nasionalisme hanya dari jumlah
uang yang kita sumbangkan kepada Bernard Weber :). Saya pikir mayoritas
rakyat Indonesia pada dasarnya sangat nasionalis, tetapi memiliki
informasi yang berbeda-beda. Berikut saya peragakan dalam bentuk Johari window:
Mayoritas orang-orang yang mengirim SMS ke 9818 berada di kuadran 2.
Dan sebagian besar rakyat Indonesia berada di kuadran ini.
Tulisan-tulisan saya selama ini bertujuan untuk memindahkan teman-teman
sebangsa dan setanah air dari kuadran 2 ke kuadran 1. Memilih untuk
tidak berpartisipasi mengirim SMS pilih Komodo tentu tidak bisa disebut
'tidak nasionalis'.
Bernard Weber dan oknum New7Wonders lainnya tentunya berada di
kuadran 4. Hati kecil saya masih menaruh harapan bahwa tidak ada warga
negara kita yang menjadi anggota kuadran 4 ini.
FAQ 8: Saya sudah tahu, tapi bolehkah kami teruskan vote Komodo?™
Pengalaman saya dalam mengamati vanity scam seperti diploma mill atau Who's Who scam, ada orang-orang yang tetap bersikukuh bahwa hal ini bukanlah penipuan,
walaupun telah diberi tahu hal yang sesungguhnya. Mereka tetap bangga
dengan memamerkan plakat 'Man of the Year' yang didapatkan dengan harga $200 dari sebuah institusi yang tidak jelas asal usulnya, misalnya.
Di Indonesia, bisa jadi tak sedikit yang seperti ini. Orang-orang
dengan sifat yang sama tersebut barangkali akan memiliki sifat yang sama pula pada kontes New7Wonders.
Penjelasan yang kedua, ada orang yang akan menjadi sangat defensif
setelah diberi tahu bahwa dia tertipu. Ini adalah akibat dari choice-supportive bias.
Tentunya tak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk mengirim SMS
pilih Komodo. Yang dapat saya dan kawan-kawan lakukan hanyalah memberi
informasi yang sesungguhnya.
FAQ 9: Negara-negara lain yang telah menjadi pemenang bangga atas prestasi tersebut. Kenapa kita tidak?
Betulkah? Saat saya mengumpulkan data mengenai pariwisata
negara-negara pemenang New7Wonders pada tahun 2007, tak satupun situs
web resmi pariwisata negara-negara tersebut yang menampilkan atribut
New7Wonders secara besar-besaran.
Kalau tidak percaya, silakan lihat sendiri situs resmi dewan pariwisata negara-negara India, Yordania, Peru, RRC, Italia, Brazil dan Meksiko.
FAQ 10: Orang-orang yang terlibat dalam
New7Wonders adalah orang-orang yang saya kenal memiliki integritas
tinggi. Jadi tidak mungkin New7Wonders merupakan penipuan.
Ini adalah kesalahan berpikir argument from authority atau argumentum ad verecundiam: hanya karena X adalah orang yang kita kenal berintegritas, maka ucapan X kita anggap sebagai kebenaran. Tentu saja ini salah. Jika Einstein
mengatakan 1+1=3, bukan berarti itu benar hanya karena Einstein yang
mengatakannya.
Walaupun demikian, tentu tak dapat kita simpulkan bahwa orang-orang
Indonesia yang terlibat dalam New7Wonders tidak berintegritas dan
memiliki agenda jahat. Bukan tidak mungkin mereka termasuk ke dalam
kuadran 2 di atas (lihat FAQ no 7 di atas). Atau mereka termasuk ke
dalam kuadran 1 tetapi sudah terlanjur terikat dengan kontrak atau
komitmen yang harus mereka penuhi.
Kabarnya, Jusuf Kalla hanya membutuhkan waktu lima menit untuk menerima tawaran untuk menjadi duta Komodo. Dalam waktu lima
menit tentu saja tak mungkin bagi beliau untuk dapat melakukan analisis
mendalam mengenai skema New7Wonders ini.
Tuduhan vanity scammer saya alamatkan hanya kepada Bernard
Weber, New Open World Corporation dan New7Wonders Foundation, bukan
kepada afiliasinya di Indonesia. Saya mengerti jika oknum-oknum
New7Wonders ini sekilas terlihat sangat legitimate dan tak sedikit orang-orang yang sebetulnya berintegritas, tetapi terjebak dan mempercayai mereka.
FAQ 11: Kontes ini diiklankan oleh televisi nasional, didukung operator seluler dan perusahaan besar lainnya. Jadi
tidak mungkin ini pembodohan.
Sama seperti FAQ 10, ini adalah kesalahan berpikir argument from authority atau argumentum ad verecundiam. Kesimpulan tersebut tak dapat diambil hanya karena iklan kontes
New7Wonders ditayangkan televisi nasional dan didukung oleh operator
seluler.
FAQ 12: Pemerintah telah mengeluarkan banyak dana untuk memenangkan Taman Nasional Komodo, kenapa harus berhenti di tengah jalan?
Dana yang telah dikeluarkan pemerintah kepada New7Wonders hanyalah
biaya pendaftaran sebesar $200. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan
biaya untuk pemasaran. Biaya yang terakhir ini tentunya selain berefek
pada perolehan suara Komodo di New7Wonders, juga berimbas pada kenaikan
pariwisata di Komodo.
Jadi, biaya yang benar-benar hilang hanyalah biaya pendaftaran
sebesar $200 ($200 perak, bukan $200 ribu atau bahkan $200 juta).
Sedangkan biaya pemasaran akan terkonversi menjadi kenaikan industri
pariwisata di Taman Nasional Komodo.
FAQ 13: Paling tidak ada kebanggaan Taman Nasional Komodo bisa masuk sebagai 7 keajaiban dunia. Dan ini berlaku untuk selamanya.
Berapa banyak di antara kita yang pada tahun 2008-2009 ingat di luar
kepala siapa saja yang menjadi pemenang kontes New7Wonders 2007?
Rasanya tak banyak di antara kita yang ingat. Bisa jadi bahkan
mengetahui kontes ini pun tidak. Kalau begitu, selain kita, apakah
nantinya banyak orang-orang asing yang tahu daftar pemenang kontes
New7Wonders tahun ini? Saya pribadi sangat meragukannya.
Ini tak jauh berbeda dengan atribut Person of the year yang
didapatkan dengan harga $200 dari institusi yang tidak jelas asal
usulnya: selain kita sendiri, praktis tak ada orang lain yang peduli
dengan atribut tersebut.
FAQ 14: Tahun 2007, New7Wonders mengadakan
acara deklarasi pemenang di Lisbon, Portugal yang megah dan diliput
jaringan berita Internasional. Ini bisa jadi ajang untuk promosi.
Itu dulu. Tahun ini New7Wonders tidak akan mengadakan acara deklarasi pemenang. Setelah kisruh di Indonesia dan Maladewa, kelihatannya mereka tidak
berhasil menemukan negara lain yang bersedia untuk membayar ongkos mahal yang mereka tuntut untuk menjadi tuan rumah acara ini.
Sebagai gantinya, New7Wonders akan mengizinkan negara-negara pemenang untuk membuat 'acara penganugerahan' sendiri di negara masing-masing.
Tentu saja dengan biaya masing-masing.
FAQ 15: Tapi saya dengar New7Wonders bekerjasama dengan PBB.
Memang betul bahwa situs web Office for Partnership PBB (UNOP) memuat sebuah halaman mengenai kerjasama antara PBB dan New7Wonders. Halaman yang dibuat pada tanggal 8 Juli 2007  –satu hari setelah acara
puncak New7Wonders tahun 2007– tersebut digunakan New7Wonders sebagai
pondasi kredibilitas New7Wonders selama bertahun-tahun.
Karena tidak jelas seperti apa dan bagaimana bentuk kerjasama
tersebut, maka teman-teman kita dari Korea menanyakan langsung ke UNOP.
Jawaban dari UNOP mengejutkan: UNOP tidak memiliki kerjasama dengan
New7Wonders, dan halaman tersebut merupakan bagian dari situs web lama
UNOP. Jika kita mengakses situs web UNOP dari halaman depan, maka kita
tidak akan menemukan keberadaan New7Wonders di sana.
Jerih payah teman-teman dari Korea dapat dibaca di berkas PDF ini: New7Wonders Foundation, Currently Not in Partnership with the UN Office for Partnerships.
Mungkin akibat dari ancaman gugatan hukum dari teman-teman dari Korea ini, New7Wonders kemudian merevisi halaman interesting questions and answers. Yang tadinya mengatakan "sedang bekerjasama dengan PBB", menjadi
"pernah bekerjasama dengan PBB". Tetapi apa bentuk kerjasama yang telah
dilakukan tetap menjadi misteri.
Situs berita Korea OhMyNews melakukan wawancara dengan New7Wonders dan mencoba untuk menanyakan apa bentuk kerjasama yang pernah dilakukan New7Wonders dan PBB. Tetapi lagi-lagi, perwakilan New7Wonders tidak
bisa memberikan jawaban yang memuaskan.
Dengan situasi seperti ini, satu-satunya 'kerjasama' yang kita ketahui antara UNOP dan New7Wonders adalah bahwa Direktur UNOP Amir Dossal turut menghadiri acara puncak New7Wonders 7 Juli 2007 di Lisbon, Portugal.
Milis LowonganNet : Bursa Lowongan Kerja terlengkap
http://groups.yahoo.com/group/lowonganNet

Blog LowonganNet : Pusat Informasi Lowongan Terlengkap
http://lowonganNet.blogspot.com
http://feeds.feedburner.com/LowonganNet

Milis Inti-net : Indonesia Tionghoa Networks
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Blog Tionghoanet
http://tionghoanet.blogspot.com

Blog Indonesia Updates
http://indonesiaupdates.blogspot.com

Blog JakartaPost
http://jakartapost.blogspot.com
Feeds :
http://feeds.feedburner.com/JakartaPost-OnlineReviews

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar