Kamis, 29 September 2011

[inti-net] Hampir 11 Bulan Menanti Kedatangan Jenazah Istri - Anggota DPR Hong Kong: Benahi PJTKI

 

Kisah TKI
Hampir 11 Bulan Menanti Kedatangan Jenazah Istri
Hertanto Soebijoto | Jumat, 30 September 2011

Herlambang Jaluardo/KOMPAS Ilustrasi: Yosi Nurmalasari (19) tak sanggup membendung tangisnya ketika penggali kubur mulai menutup liang kubur ibundanya, Kikim Komalasari di pemakaman, Kamis (29/9/2011).

JAKARTA, KOMPAS.com — Ali Nurjaman (50) tak henti-hentinya menangis di depan peti berwarna coklat di gudang kargo Terminal Kargo A, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, Kamis (29/9/2011). Hatinya pilu menatap peti berisi jasad sang istri, Kikim Komalasari binti Uko Marta (45), tenaga kerja Indonesia (TKI) penata laksana rumah tangga di Kota Abha, Arab Saudi, yang baru diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia Airlines dengan nomor penerbangan 981 dari Bandara King Abdul Azis, Jeddah.
Ditemani kakak iparnya, Atang Jailani, ayah dari Yosi Nurmalasari (18), Galih Permadi (10), dan Fikri Agustian (5) ini menjemput jenazah Kikim yang dibawa juru bicara Satuan Tugas Penanganan Kasus WNI/TKI Terancam Hukuman Mati, Humprey Djemat, dan anggota staf Kementerian Luar Negeri.

Penyambutan jenazah dipimpin Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat dan didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfiz.

Kikim yang mengadu nasib demi memperbaiki ekonomi keluarga berangkat ke Arab Saudi pada 15 Juni 2009. Selama 17 bulan bekerja di tempat itu, ia belum pernah dapat gaji yang totalnya sekitar Rp 100 juta.

Namun, Kikim pulang sudah berwujud jenazah setelah seorang tukang sampah menemukannya tewas mengenaskan di tong sampah tepi Jalan Serhan. Diduga, Kikim dibunuh dan dianiaya majikannya, Shaya Said Ali Al Gahtani, dengan hantaman benda tumpul berulang kali. Selanjutnya, selama hampir 11 bulan berada dalam kulkas ruangan jenazah di Rumah Sakit Abha Al�am, rumah sakit pemerintah terbesar di kota itu. Jenazah itu juga sudah diotopsi.

�Setidaknya kakak saya sudah tiba di sini meski sudah jadi jenazah," ujar Atang.

Pihak keluarga berencana memakamkan almarhumah di tempat kelahirannya di Babakan Hummat, Cianjur, Jawa Barat.

Jumhur hari Jumat (23/9/2011) menerima pesan singkat dari Humprey, yang bersama Konsulat RI di Jeddah mengurus pemulangan jenazah Kikim.

Berbekal informasi itu, pegawai BNP2TKI langsung menemui keluarga almarhumah.

Humprey yang juga penasihat hukum keluarga almarhumah Kikim dari Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) mengatakan, lamanya pemulangan pengiriman jenazah itu terkendala adanya "penghilangan" alat bukti paspor Kikim yang diduga dilakukan oknum polisi. Belakangan, oknum polisi ini telah ditahan. Hilangnya alat bukti mengharuskan ia membuat surat perjalanan laksana paspor oleh perwakilan RI, seperti diminta otoritas keamanan Arab Saudi.

Lamanya pemulangan dikaitkan keberadaan jenazah Kikim sebagai bukti persidangan. �Proses hukum tetap berjalan. Pihak keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya dengan hukuman mati," kata Jumhur. (pingkan elita dundu)

INDONESIAN BLOG CONSORTIUM

http://indoexchanges.blogspot.com/
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
http://indofinancialnews.blogspot.com/
http://indonesiaupdates.blogspot.com/
http://chinese-clubs.blogspot.com/
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://export-import-indonesia.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com/

Anggota DPR Hong Kong: Benahi PJTKI
http://www.gatra.com/terpopuler/46-ekonomi/3002-anggota-dpr-hong-kong-benahi-pjtki
Kamis, 29 September 2011 10:22
Solo - Seorang delegasi parlemen Hong Kong menyarankan pemerintah RI membenahi regulasi terkait perusahaan pengerah jasa tenaga kerja (PJTKI), yang mereka nilai terlalu memberatkan para TKI, khususnya yang ada di Hong Kong.

Lee Cheuk-yan, seorang anggota parlemen Hong Kong, kepada pers, di sela-sela acara konferensi parlemen Asia di Solo, Kamis (29/9), menuturkan bahwa biaya yang dibebankan perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia kepada para pekerja yang disalurkannya sudah terlalu tinggi.

"Para pekerja yang baru datang ke Hong Kong harus membayarkan fee penempatan yang sangat tinggi hingga mencapai 21 ribu dolar Hong Kong dan hal itu telah memberatkan para pekerja Indonesia sendiri, walaupun fee hanya dibayarkan untuk sekali saja," ujar Lee.

Pencicilan biaya kepada perusahaan-perusahaan yang menempatkan para TKI di Hong Kong tersebut, menurut Lee, dilakukan selama 5 hingga 7 bulan pertama bekerja sehingga dalam kurun waktu tersebut para pekerja Indonesia tidak bisa lagi menyisihkan upah mereka untuk dibawa pulang atau dikirim ke keluarganya di Indonesia.

Lebih lanjut Lee mengatakan bahwa untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan pengerah tenaga kerja itu mendapatkan fee dari para pekerja Indonesia di Hong Kong, tidak jarang pula pihak perusahaan menahan paspor mereka.

Akibatnya para pekerja Indonesia tersebut seperti tersandera oleh perusahaan-perusahaan yang telah menempatkan mereka di Hong Kong.

Terkait dengan berbagai permasalahan itu, Lee menyarankan agar pemerintah Indonesia melakukan pembenahan terhadap penempatan para pekerjanya di luar negeri, termasuk mengatur secara lebih ketat perusahaan-perusahaan penyalur TKI.

Sementara itu ketika ditanya tentang situasi keamanan di Solo yang sempat diguncang bom bunuh diri beberapa waktu lalu, Lee Cheuk-yan mengatakan bahwa delegasi parlemen Hong Kong tidak merasa khawatir dengan ancaman-ancaman teror tersebut.

"Kami percaya dengan aparat keamanan di sini yang tentunya telah berupaya maksimal mengantisipasi berbagai kemungkinan," ujarnya. [TMA, Ant]

INDONESIAN BLOG CONSORTIUM

http://indoexchanges.blogspot.com/
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
http://indofinancialnews.blogspot.com/
http://indonesiaupdates.blogspot.com/
http://chinese-clubs.blogspot.com/
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://export-import-indonesia.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com/

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar