Jumat, 30 September 2011

[PERS-Indonesia] Re: [GELORA45] Ini Kekuatan Ekonomi Indonesia Hadapi Krisis - UKM Gatara Bali, Perkenalkan Budaya Bali di Arab Saudi dan Kuwait

 

SEKEDAR OPINI ( DIBALIK OPINI)...
DAYA BELI NASIONAL ( DOMESTIC DEMAND ) AKAN STABIL JIKA INDUSTRI DAN KEGIATAN PRODUKSI  DALAM NEGRI YG MEMBENTUK  TULANG PUNGGUNG EKONOMI NASIONAL DAN FUNGSI PASAR  BERFUNGSI BAIK  . TETAPI BAGAIMANA DAYA BELI NASIONAL (domestic demand ) akan bisa
BERTAHAN -DNG BAIK , JIKA EKONOMI DAN PASARAAN DALAM NEGRI SANGAT TERGANTUNG PADA  IMPORT BAHAN2 POKOK KEBUTUHAN DALAM NEGRI DAN MECHANISME PASAR YANG SANGAT  TERGANTUNG PADA PASAR IMPORT BAHAN2 POKOK KEHIDUPAN SE-HARI2 PENDUDUK
DAN PADA PASARAN EXPORT BAHAN2 BAKU NASIONAL  SERTA PASARAN " KERAJINAN TANGAN " .... ( Batik - Rokok Keretek  dan semacam itu ...??)
 
TIDAKKAH TERLALU NAIF UNTUK MENGANDALKAN POTENSI  EXPORT NASIONAL  - yg se-mata2   didasarkan atas "Produksi Tradisionil" dari Jenis Barang2 Produksi KATAGORI BAHAN2 MENTAH DAN ALAM - (Yang setiap saat akan HABIS DIKERUK ORANG ....??? ) dan  yang selama 65 tahun Merdeka - ini Struktur Prokduksi dan Struktur Export -Import Indonesia sangat MONOKULTUR DAN SANGAT TERGANTUNG  terutama  pada Jenis Export MANUFAKTUR DAN KERAJINAN- TANGAN "Tradisionil " ( Batik , Rokok Keretek, Kerajinan Tangan semata ,   yg dipasaran dunia tidak memainkan Peranan yang dominant dan menentukan dilihat dari Strategi Ekonomi dan Perdagangan - baik dlm skala Dalam Negri (Nasional ) -
apalagi dari sudut Pandang Proces Gerak dan Pertumbuhan Perkonomian Dunia ...?
 
Purbaya  : Jadi, Purbaya memerkirakan belum ada perlambatan ekonomi di Indonesia sampai pertengahan tahun depan. "Karena apa? House hold makin mau belanja. Kedua, bunga berada pada level yang rendah. Ketiga, inflasi juga kira-kira masih akan terkendali," tambah dia
 
** Tetapi Purbaya melupakan bhw Krisi Ekonomi USA dan setiap saat bisa disusul oleh Krisis  (yg sudah dimulai )di Kawasan EU ini -
    bahwa : KETERGANTUNGAN RUPIAH PADA USD SANGAT BESAR . Dan disaat2 Krisis Ekonomi di USA yg sudah merembet di kawasan EU dan tidak
    mustahil akan meluas dlm masa dekat ini menjadi KRISI PEREKONOMIAN DUNIA --- Maka Goncangan Krisis Ekonomi USA  lebih Dunia umumnya - akan
    sangat berpengaruh dan mengoncangkan Perekonomian Nasional Indonesia - terutama akan SANGAT MELEMAHKAN KEDUDUKAN RUPIAH NASIONAL
    TERHADAP KURS VALLUTA ASING  - Dimana Cadangan Valuta Nasional ( Nasional Foreign Currency reserve ) akan sangat terpengaruh - NILAI NYA
    akan sangat mengecil . Bank2 Nasional dan atau Bank2 Credit didalam Negri akan sangat terpukul dan akan tersudutkan dan diperkirakan dng pasti - bhw
    dalam situasi yg demikian BNI AKAN TERPAKSA membatasi dan mangadakan Restriksi yg Ketat  terhadap SYSTEM KREDIT PERBANKAN - DNG CARA
    YG TIDAK POPULER (bagi para Investor) - yaitu bhw BNI dan seluruh System Kredit Bank akan HARUS MENINGKATKAN " BUNGA PINJAMAN KREDIT"nya.
    AKIBATNYA  - Kegiatan Investasi didalam negri akan melemah /Berkurang - dan dengan demikian menyusul lesunya Kegiatan Produksi dan Jasa - yang
    langsung  kemudian mempengaruhi situasi di Pasaran Dalam Negri . Pasaran dalam Negri (Domestic Market)  akan semakin melemah - lebih2 karena
    Ketergantungannya pada IMPORT BAHAN2 POKOK KEBUTUHAN RAKYAT ( Bahkan Kebutuhan akan bahan Panga Utama : Beras,Gula, Garampun - sampai
    sekarang Pemerintah masih sangat tergantung pada Import bahan2 pokok tsb - agar bisa menutupi kekurangan produksi dalam negri atau bahkan  untuk
    menutupi Produksi Beras, Gula dan Garam ,dll yg praktis semakin kehilangan Potensi Produktivitasnya. Harga2 Beaya Kehidupan akan sangat meningkat - sbg
    Akibat meningkatnya harga Barnga2 Import. Negara2 Exportir disaat2 Krisis Global dunia - Akan berusaha membatasi EXPORT BAHAN2 POKOK  NYA -
    UNTUK MEMENUHI  KEBUTUHAN  PRIMER ( SANDANG-PANGAN ) bagi PENDUDUKNYA MASING2. PEMBATASAN BAHAN2 POKOK EXPORT
    OLEH NEGARA2 EXPORTIR TSB dng beaya /Harga yg lebih tinggi  tsb (akibat Krisis) - AKAN MENYEBABKAN  BEAYA  IMPORT BAHAN2
    PRODUKSI SANDANG PANGAN YG MASUK KEPASARAN DIDALAM NEGRI  -JAUH LEBIH MENINGKAT LAGI HARGANYA. AKIBATNYA KAN
    LANGSUNG MENURUNKAN " DAYA BELI PENDUDUK /MASAYARKAT  DALAM NEGRI "  DAN HAL INI AKAN LANGSUNG MENGAKIBATNYA
   TURUNNYA   APA YG DISEBUT SBG " domestic demand ..... (Purbaya)".
    Tetapi SEBALIKYNYA : Menurunnya daya beli Masayarakat dalma hal lain bisa  memicu Masyarakat untuk berusaha meningkatkan Kegiatan
    Produiksi dalam Negrinya agar bisa menutupi kebutuhannya dan agar tidak terlalu tergantung pada Harga Barang2IMport di Pasaran dalam Negri
    yg Harganya tidak  terjangkau oleh Masyaraat umum (apalagioleg Rakyat berpenghasilan rendah dan lapisan Miskin.)
   
   * Tetapi hasrat untuk meninggikan dan atau menggiatkan Potensi Produksi Nasional dibidang Pangan dan Kebutuhan Pokok Penduduk ini - akan tetap
     terbentur dan mengalami Kesulitan yg tidak mudah begitu saja diatasi dalam waktu jangka pendek  - yang diantaranya secara Nyata akan terbentur   
     pada  masalah2 Pokok sbb diantaranya :  
   - TINGGINYA SUKU  BUNGA dari KREDIT BANK ( disaat2 Krisis Ekonomi) untuk mulai menggiatkan kembali Investasi di bidang produksi Bahan2 Pokok
   - BIROKRASI dna BUDAY KORUPSI YG semakin  MELUAS DAN BERAKAR didalam Stelsel/Strukutur Kehidupan  Bangsa ini
   - LEVEL atau TINGKAT PRODUKTIVITAS PENDUDUK YG TIDAK SEIMBANG DAN MERATA DISELURUH WILAYAH NUSANTARA
   - Disusul dng PENGHASILAN / GAJIH PENDUDUK YG TIDAK SEIMBANG DAN MERATA - serta secara Keseluruhannya RENDAH - apalagi jika harus
     dibandingkan dng Kebutuhan dan BEAYA HIDUP YG CUKUP TINGGI  ATAU SANGAT TINGGI BAGI SEBAGIAN BESAR masyarakat Bangsa ini .
  - KESIAPAN , POTENSI  SERTA LEVEL PRODUKSI DAN TECHNOLOGI YG RENDAH DARI KEKUATAN DAN EXISTENSI UNIT2 PRODUKSI BAHAN
    PANGAN POKOK DIDALAM NEGRI ( Jumblah dan Level serta Struktur Unit Produksi /Pabrik2 Pengolah dan Penghasil Prióduksi Bahan2 Pokok dan
    Pangan Nasional yg lemah dan masih sangat Kurang - untuk dapat memenuhi dan mencukupi Kebutuhan Pangan dan Pokok dari Penduduk - terutama
     untuk Masa2 darurat/Paceklik dan Krisis ...serta untuk menjamin Kebutuhan Penduduk dalam jangka Panjang ( Strategi Nasional jangka panjang)...
 -  Kepadatan Penduduk yg semakin meningkat dan TIDAK MERATA
 
 -  MELEMAHNYA KEGIATAN PRODUKSI DAN BIDANG INVESTASI - SBG AKIBAT KRISIS EKONOMI DUNIA  DAN KETERGANTUNGAN
     INDONESIA SEBAGAI NEGARA EXPORTIR BAHAN2 MENTAH ( Monokultur export - / Bersifat negative /) dan SEBAGI NEGARA IMPORTIR 
     BARANG2 INDUSTRI ,  TECHNOLOGI ,  KNOW- HOW  DAN BAHKAN KETERGANTUNGAN  IMPORT BAHAN2 POKOK KEBUTUHAH UTAMA
     PENDUDUKNYA ( sebaliknya (SUPER) MULTI KULTUR IMPORT .....   / bersifat Negative / )
 
 -   KETIDAK SANGGUPAN PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MENCIPTAKAN SUATU KEBIJAKSANAAN DAN KONSEPSI EKONOMI YANG
     " MARKET BUT PEOPLE ORIENTED "   ( SYSTEM PEREKONOMIAN YG TERBUKA Dengan tekanan atau yg berorientasi dan atau yg lebih 
     diarahkan pada PEMBANGUNAN DASAR  based on atau yg didasarakan atas PENGGUNAAN SECARA EXTENSIVE DAN INTENSIVE  KEDUA
     SUMBER SDM DAN SDA SECARA SYSTEMATIS - PRAKTIS - EFFECTIVE DAN ILMIAH  ( yang dibarengi oleh PROGRAM  PENUMPASAN
     KORUPSI  YANG SYSTIMATIS DAN NYATA SERTA SECARA TUNTAS  )
 
 -   GOVERNANCE SYTEM YG BURUK DAN TIDAK TERORGANISR BAIK DAN KURANGNYA DISIPLIN (dikalangan PENDUDUK  dan terutama DI
     JAJARAN PEJABAT2 TINGGI DAN LEMABAGA2 PEMERINTAH YG BERSANGKUTAN ITU SENDIRI -TERMASUK APARATUR2 KEMANAN DAN
     POLISI  - SERTA KEMENTRIAN2 DAN BAHKAN LEMBAGA2 KLEGESATIVE DAN JUDICATIVE NYA YANG SERING TERLIBAT BERBAGAI
     SKANDAL  - TERUTAMA PELANGGARAN HUKUM ITU SENDIRI ....)
 
  -   RENDAHNYA MUTU DAN KLIMA BUDAYA USAHA  DAN JASA ( BUSINESS ), DAN LAIN2 DAN LAIN2...
 
ANALYSA DAN KONSTALASI YG SANGAT DISEDERHANKAN ITU ( seperti yang dinyatakan oleh Kepala ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa  ) - BISA mempunyai dampak yg lain sama sekali dan Tidak se-Ideal seperti yg dibayangkan Penulis - (Purbaya)  dan yang pada Kenyataannya  (jika sampai meleset dugaannya- CENDERUNG DEMIKIAN  ) - maka bisa  DIANGGAP SBG "PEMBODOHAN MASSA ".
 
 
 
                    NOTE : Some people like simplifying a problem they face rather than TO MAKE IT " A SIMPLE SOLUTION ", instead , . .........
 
                    Selamat siang,
                    
 
 
            
 
-------Original Message-------
 
From: GELORA45
Date: 30.9.2011 4:09:47
Subject: [GELORA45] Ini Kekuatan Ekonomi Indonesia Hadapi Krisis - UKM Gatara Bali, Perkenalkan Budaya Bali di Arab Saudi dan Kuwait
 
 



Antisipasi Krisis
Ini Kekuatan Ekonomi Indonesia Hadapi Krisis
Ester Meryana | Erlangga Djumena | Kamis, 29 September 2011 | 11:22 WIB
Shutterstock Ilustrasi
 
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan daya beli masyarakat Indonesia masih dalam kondisi bagus.  Daya beli yang bagus tersebut akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah-tengah ketidakstabilan kondisi global.

"Yang paling bagus kalau global ekonomi gonjang-ganjing, kita akan mempertahankan domestic demand. Artinya, kekuatan daya beli masyarakat dalam negeri," ujar Purbaya, di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis ( 29/9/2011 ).

Menurut survei yang dilakukan oleh Danareksa Research Institute, lanjut dia, indeks kepercayaan konsumen (IKK) nasional berada pada level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Artinya, daya beli masyarakat masih cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kondisi ini, menurut Purbaya, tidak dialami oleh Amerika Serikat dan Eropa. "Amerika sama Eropa mengapa takut? Karena IKK-nya levelnya rendah sekali. Artinya, daya beli masyarakatnya mengendur," ujar dia. Ini tidak baik karena sekitar 55-60 persen dari ekonomi AS dan Eropa didorong oleh konsumsi masyarakat.

Jadi, Purbaya memerkirakan belum ada perlambatan ekonomi di Indonesia sampai pertengahan tahun depan. "Karena apa? House hold makin mau belanja. Kedua, bunga berada pada level yang rendah. Ketiga, inflasi juga kira-kira masih akan terkendali," tambah dia.

"Itu yang merupakan kekuatan ekonomi kita," tegas Purbawa.

Ditambah lagi, ekonomi nasional semakin berkurang ketergantungannya terhadap perekonomian global. Ini dilihat dari besaran ekspor pada PDB sekitar 25-26 persen. Sementara pada tahun 2008 sekitar 29,5 persen. "Artinya, ketergantungan kita sudah semakin kecil dibanding sebelumnya. Harusnya kalau tahun 2009 saja global ekonomi resesi betul, kita masih tumbuh 4,6 persen. Harusnya sekarang kalau kita nggak panik dan melakukan kebijakan moneter dengan baik, bisa tumbuh lebih bagus dari 4,6 persen," ujar dia.

Bahkan, ia menuturkan, sekalipun ekonomi global mengalami krisis, ekonomi nasional tetap bisa tumbuh 6 persen.

 

http://www.sinarharapan.co.id/content/read/ukm-gatara-bali-perkenalkan-budaya-bali-di-arab-saudi-dan-kuwait/

29.09.2011 12:52

UKM Gatara Bali, Perkenalkan Budaya Bali di Arab Saudi dan Kuwait

Geliat Usaha Kecil Menengah (UKM) semakin menjadi. Ratusan orang mencoba peruntungan nasibnya dengan mengandalkan bakat dan keberaniannya dalam menata usaha agar sukses dan berkembang.

Tak terkecuali Ni Made Ena Darini. Wanita asal Bali ini begitu berani menerjang Kota Jakarta dan mencoba peruntungannya dengan membuka usaha di Ibu Kota.

Di tokonya di Jalan Pegangsaan Timur No A7, Lantai Dasar Stasiun Cikini, Darini terlihat sedikit sibuk membenahi barang-barang dagangannya serta beberapa kuitansi pembelian yang baru dihitungnya.

Kesibukan itu memang mencerminkan suasana tokonya yang tak pernah sepi pengunjung. Karyawannya pun sibuk menghias parsel dan beberapa barang yang menjadi komoditas UKM ini.

Darini menceritakan, awal mulanya tercipta UKM yang dia beri nama Gatara Bali ini, memang bermula dari pulau kelahirannya, Bali. "Dari kecil saya sudah menyukai seni rupa. Mungkin memang sudah turun temurun orang Bali yang menyukai seni," ujarnya kepada SH, Rabu (28/9) sore. Dari bakat seninya, dia lalu mulai berpikir untuk bisa menghasilkan sesuatu.

Berawal dari modal sendiri, di Pulau Dewata, Darini mulai mendirikan butik kecil untuk pakaian adat Bali, dan pernak-pernik kebudayaan Bali yang lainnya. Penghasilan yang lumayan, membuat Darini berpikir untuk mengembangkan usahanya. Akhirnya dia memberanikan diri berangkat ke Jakarta untuk mengadu nasib.

Kesulitan mencari pinjaman awal setelah usaha pertamanya di Bali pernah ia rasakan. Beruntung, Bank Mandiri akhirnya berbaik hati memberikannya modal dengan jumlah yang cukup besar. Namun dia mengganggap kesulitan itu hanya sebagai tantangan yang biasa dan memang harus dihadapi oleh manusia yang hidup jika ingin maju dan berkembang.

Pertama kali mengadu nasib di Kota Metropolitan Jakarta, Darini mencoba mencari tempat usaha di Pusat Grosir Jatinegara (PGJ). Namun PGJ waktu itu sudah tidak beroperasi, sehingga akhirnya dia mendapatkan tempat di lantai dasar Stasiun Cikini.

Karena produk-produk kesenian yang diperdagangkan unik dan menarik yang ditambah sentuhan seni khas Bali, tak lama, usahanya pun berkembang pesat.

Awalnya, Darini juga mengeluhkan harga sewa toko di Cikini yang baginya masih cukup mahal. Per tahun ia harus membayar Rp 70 juta untuk uang sewa tokonya yang berukuran 12 meter persegi tersebut.

Tetapi Darini tetap nekad. Diiringi doa dan usaha, dia tak gentar dan terus melaju ke depan. Dari Cikini Darini memulai petualangan baru bisnis yang dijalankannya.

Barang-barang yang ada di tokonya, seperti handycraft khas bali, wadah-wadah artistik khas Bali, perlengkapan pernikahan, mahar, suvenir, parsel, baju, dan lain-lain.

Karena bentuknya yang unik, banyak orang yang menggandrungi karya-karya yang dia desain sendiri itu. Harganya pun relatif murah. Darini menyebutkan mulai Rp 5.000 sampai ratusan ribu, semua ada di sini, tergantung kebutuhan pelanggan.

Terkait pendapatan, Darini tak ingin menyombongkan diri. Dia seakan tidak bersedia menyebutkan jumlah laba yang dihasilkan. Namun, dengan usahanya yang sudah berkembang ini, dia mampu meraup puluhan, bahkan ratusan juta rupiah.

"Semua nilai itu relatif. Pasalnya, usahanya ramai ketika menjelang Natal dan Idul Fitri saja. Saat itulah saya mampu mengeruk untung sebanyak-banyaknya," katanya.

Ketekunannya mengolah bisnis yang dijalankan dan dipadu dengan bakat seninya yang semakin baik, tak heran jika produk-produk asli buatan Darini sudah sampai ke negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Kuwait.

Malahan dia berani membuka dua toko lagi di Blok M Square, sedangkan di Bali kini hanya menjadi pusat para perajinnya untuk mengerjakan barang-barang yang sudah didesain. Dia juga sudah punya karyawan lebih dari 10 orang.

Darini tidak berpuas diri dengan apa yang sudah ia hasilkan sekarang. Bersama usahanya, dia terus maju dan berkembang. Menurutnya, hal itu bisa terlaksana dengan menambah modal yang cukup besar lagi.

Dia juga mengharapkan adanya program-program pinjaman yang tidak memberatkan peminjamnya. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan perhatiannya kepada UKM-UKM yang ada di Indonesia agar lebih maju dan berkembang. (CR-28)

 

__._,_.___
Recent Activity:
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !

Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar