Senin, 17 Oktober 2011

«PPDi» Tak Punya Jamkesmas, Pasien Miskin Diusir

 

Ref: Dikatakan bahwa RI yang kemudian menjelma menjadi NKRI diproklamasikan untuk keluar dari penjajahan yang bengis dan tidak adil, jadi dengan kata lain RI didirikan untuk kemudahan hidup yang memada bagi warganegaranya, tetapi ternyata apa yang didengungkan tidak sesuai dengan kenyataan sehari-hari, salah satu contoh ialah pada umumnya pasien miskin tak berduit diusir dari rumah sakit atau yang wanita bersalin ditahan bayinya senagai jaminan barang gadian untuk ditebus bila ada uang. Hal-hal semacam ini belum terhitung hasil kekayaan alam perut bumi milik rakyat dikeruk habis-habisan, hutan
digundulkan. Entah kemana pergi pendapatan yang diperoleh. Tenaga pekerja dikirim menjadi mirip kondisi zaman buruh kontrak waktu kolonial dulu, romusha pada zaman pendudukan militer Jepang. Petinggi NKRI teridiri dari berbagai macam tukang copet dan bandit yang rajin menjalankan ritual agama Allah serta pandai menyepuh lidah dengan wahyu agamaNya.
 
 
Pikir punya pikir mungkin Anda mempunyai pertanyaan atau jawaban mengenai faedahnya NKRI? Bagikanlah jalan pikiran Anda supaya yang tidak tahu menjadi tahu, yang kurang pintar menjadi lebih pintar untuk tidak mudah ditipu oleh penguasa negara dan kaum elit NKRI.
 
 
15 Oktober 2011 | 23:50 wib

Tak Punya Jamkesmas, Pasien Miskin Diusir

Polewali Mandar, CyberNews. Nurcahya, bocah 3 tahun penderita hidrosepalus atau pembengkakan kepala, terpaksa meninggalkan Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar karena orangtuanya miskin dan tak sanggup menanggung biaya.

Bocah malang ini sedianya dirujuk ke rumah sakit di Makassar untuk dioperasi, namun niat itu kandas karena orangtuanya tak punya kartu jaminan kesehatan masyarakat. Padahal, dia telah dirawat selama 20 hari dirumah sakit umum daerah tersebut.

Saat meninggalkan rumah sakit, Rohani, ibu Nurcahya tak kuasa menahan tangis melihat kondisi anaknya yang sangat lemah karena kepalanya terus membesar. Begitu juga ayahnya,Kaco, yang mencoba tegar saat menggendong buah hatinya menuju kendaraan yang akan mengantar mereka pulang.

Kedua orangtua Nurcahya mengaku, kartu Jamkesmas yang ditunggu-tunggu untuk digunakan melanjutkan operasi di rumah sakit Makassar tak kunjung dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Sehingga mereka hanya bisa pasrah dan memilih meninggalkan rumah sakit.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar Nurwan Katta mengaku sudah melakukan perawatan maksimal terhadap pasien tersebut. Namun, lantaran sang pasien tidak memiliki jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesmas, pasien batal dirujuk ke rumah sakit di Makassar untuk menjalani operasi.

Orangtua Nurcahya berharap agar pemerintah bersedia membantu biaya pengobatan anaknya dengan memberikan Jamkesmas tanpa harus terjebak prosedur berbelit-belit.

( OKZ / CN27 )

__._,_.___
Recent Activity:
------------------------------------------------------------------
                       TIADA KATA SEINDAH `MERDEKA`
------------------------------------------------------------------
Ubahlah nasib bangsa kita, jangan jadikan anak cucu kita sebagai mangsa dari keterlambatan kita bertindak pada hari ini.

Mailing bebas => Meukra-subscribe@yahoogroups.com
-untuk membuat posting kirimkan ke: PPDi@yahoogroup.com

**************************************************************
-Beritahu rakan anda untuk menyertai egroups ini dengan hanya menghantar email kosong ke: PPDi-subscribe@egroups.com
               : Meukra-subscribe@yahoogroups.com
**************************************************************
FOR THE LATEST NEWS link to us: http://PPDi.cjb.net/
                          http://groups.yahoo.com/group/PPDi/messages

ALL ADVERTISERS THAT HAVE NOTHING TO DO WITH condemning indon WILL BE BANNED WITHOUT WARNING!!!
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar